Hasil Pertanian dan Perkebunan di Indonesia



Sebagai negara kepulauan dan memiliki wilayah yang luas, Indonesia adalah negara yang dianugerahi oleh kekayaan alam yang tidak pernah ada habisnya. Dari keindahan alam untuk wisata hingga kekayaan alam yang bisa diproduksi menjadi sumber energi tersendiri, salah satunya berasal dari sektor pertanian.

Sejak dahulu, Indonesia selalu kaya dengan hasil dari pertanian seperti padi, kedelai, jagung, kacang tanah, ketela pohon dan ubi jalar. Selain itu, ada juga hasil dari pertanian yang disebut sebagai hasil pertanian tanaman perdagangan yaitu teh, kopi, kelapa, kina, cengkeh, tebu, karet dan yang lainnya.

Dengan pertanian Indonesia yang semakin hari semakin besar, hal ini memberikan dampak positif juga. Tidak hanya untuk urusan dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Sektor pertanian Indonesia di mata dunia mendapatkan respon positif yang patut dibanggakan. Apa saja yang bisa dicatatkan dari sektor pertanian Indonesia di mata dunia? Berikut penjelasannya.

Saat ini sekitar 30 persen lahan Indonesia digunakan untuk pertanian. Sektor pertanian Indonesia ditinjau dan diatur oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Umumnya, sektor pertanian di Indonesia terdiri dari dua jenis berdasarkan skala per 1 meter:

  • Perkebunan besar baik milik negara maupun perusahaan swasta
  • Produksi petani kecil, kebanyakan rumah tangga yang melakukan pertanian tradisional.

Perkebunan besar cenderung fokus pada komoditas ekspor; seperti minyak sawit dan karet, sementara petani skala kecil fokus pada komoditas hortikultura untuk memasok konsumsi makanan masyarakat lokal dan regional, seperti beras, kedelai, jagung, buah-buahan dan sayuran.

Saat ini Indonesia adalah penghasil terbesar di dunia dari minyak sawit, cengkih, dan kayu manis, penghasil terbesar kedua dari pala, karet alam, singkong, vanili, dan minyak kelapa, penghasil terbesar ketiga dari beras dan kakao, penghasil kopi keempat terbesar, produsen tembakau terbesar kelima, dan produsen teh terbesar keenam.

Hasil - Hasil Pertanian di Indonesia

1. Agave (Sisal)

Agave merupakan tanaman hias yang mempunyai warna daun hijau muda bercampur dengan alur menyerupai pita dan bersisik mirip. Tanaman ini ditemukan pada abad 20. 

Daerah - daerah penghasil agave adalah Bukittinggi Sumatra Barat, Deli Serdang Sumatra Utara, Kediri Jawa Timur, Malang Jawa Timur, Minahasa Sulawesi Utara, Mojokerto Jawa Timur, Pontianak Kalimantan Barat.

2. Avokad

Avokad (Persea Americana) merupakan buah yang memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia[20]. Kandungan nutrisi dalam satu buah avokad adalah 95 mg fosfor, 23 mg kalsium, 1,4 mg zat besi, 9 mg sodium, 1,3 mg potasium, 8,6 mg niacin, 660 I.U. vitamin A, 82 mg vitamin C. 

Daerah penghasil avokad terbanyak terdapat di daerah Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Barat.

3. Bawang

Bawang merah dan bawang putih merupakan salah satu tanaman sayuran yang menjadi menu pokok hampir pada semua jenis masakan dengan fungsi sebagai penyedap masakan dan khasiat bagi manusia. 

Daerah penghasil bawang banyak terdapat di daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

4. Beras

Beras berasal dari tanaman padi. Padi adalah sumber bahan makanan pokok rakyat Indonesia, jadi tanaman ini mempunyai andil yang sangat besar dalam kehidupan. 

Daerah - daerah penghasil beras hampir merata di seluruh wilayah Nusantara, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Sumatra.

5. Buncis

Kacang Buncis (Phaseolus Vulgaris L) berasal dari Amerika, sedangkan kacang buncis tipe tegak (kidney bean) atau kacang jogo adalah tanaman asli lembah Tahuacan-Meksiko. Dan akhirnya tersebar sampai ke Indonesia. Pembudidayaan tanaman buncis di Indonesia telah meluas ke berbagai daerah. Tahun 1961-1967 luas areal penanaman buncis di Indonesia sekitar 3.200 hektare, tahun 1969-1970 seluas 20.000 hektare dan tahun 1991 mencapai 79.254 hektare dengan produksi 168.829 ton. Peningkatan produksi buncis mempunyai arti penting dalam menunjang peningkatan gizi masyarakat, sekaligus berdaya guna bagi usaha mempertahankan kesuburan dan produktivitas tanah. Kacang buncis merupakan salah satu sumber protein nabati yang murah dan mudah dikembangkan. 

Daerah penghasil buncis banyak terdapat di daerah Jambi, Bengkulu, Jawa Barat, dan Lampung.

6. Cengkih

Cengkih adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands. Menanam pohon cengkih saat seorang anak dilahirkan adalah tradisi penduduk asli Maluku. Secara psikologis ada pertalian antara pertumbuhan pohon cengkih dan anak tersebut sehingga pohon cengkih benar-benar dijaga dan dirawat oleh orang Maluku. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkih pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.

Daerah penghasil cengkih banyak terdapat di daerah Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Selatan, dan DI Yogyakarta.

7. Cokelat

Cokelat berasal dari Amazon atau Orinoco, Amerika Selatan kira – kira 4000 tahun yang lalu. Daerah penghasil cokelat terbanyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, NTT, Papua, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan DI.Yogyakarta. 

Daerah penghasil cokelat yang utama adalah Salatiga (Jawa Tengah).Cokelat banyak digunakan sebagai bahan minuman.

8. Durian

Durian (Bombaceae sp.) merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur). Durian bermanfaat untuk mencegah erosi di lahan-lahan yang miring, batangnya sebagai bahan bangunan atau perkakas rumah tangga, bijinya memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya), kulit dipakai sebagai bahan abu gosok dengan cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur. 

Daerah penghasil durian banyak terdapat di daerah Kalimantan Timur, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan

bersambung >>

Sumber : Wikipedia.org

Posting Komentar

0 Komentar